BAB 2
Sistem
Reproduksi pada Tumbuhan Part 1
1. Reproduksi
Tumbuhan
Reproduksi tumbuhan secara umum ada 2 yaitu aseksual
(vegetatif) dan seksual (generatif). Reproduksi vegetatif terjadi karena
tumbuhan mampu menghasilkan individu baru tanpa proses fertilisasi. Sedangkan
reproduksi generatif adalah reproduksi melalui proses fertilisasi (pembuahan
sel kelamin betina oleh sel kelamin jantan).
Tumbuhan dapat melakukan reproduksi vegetatif dikarenakan
memiliki sel meristem yaitu sel yang mampu berkembang menjadi berbagai jenis
sel penyusun jaringan dan organ. Keturunan yang dihasilkan reproduksi vegetatif
memiliki sifat/karakter yang sama dengan induk.
2. Reproduksi
Vegetatif Angiospermae
Reproduksi
vegetatif tumbuhan angiospermae ada 2 yaitu vegetatif alami dan vegetatif
buatan. Vegetatif alami adalah reproduksi vegetatif tanpa bantuan manusia.
Vegetatif alami ada 5 yaitu Rhizoma,
Stolon, Umbi Lapis, Umbi Batang dan Kuncup Adventif Daun.
- Rhizoma
adalah batang
yang ada didalam tanah. Rhizoma ini beruas dan berbuku. Pada setiap
bukunya, terdapat tunas yang bisa berkembang menjadi individu baru. Contoh
Rhizoma yaitu Kunyit (Curcuma domestica), Jahe (Zingiber
officinale), Temulawak (Curcuma zanthorrizha) dan Lengkuas (Alpinia
galangga).
- Stolon
(geragih) adalah batang
tumbuhan yang menjalar diatas tanah. Stolon ini berbuku – buku, setiap
bukunya terdapat tunas yang bisa berkembang menjadi individu baru. Contoh
Stolon yaitu Strawberry, pegagan (Centela asiatica).
- Umbi
lapis (bulbus) merupakan modifikasi batang dan daun, tersusun
atas lapisan daun dan batang (cakram). Pada umbi lapis terdapat kuncup
samping (anak umbi atau siung) yang apabila dipisahkan dari umbi induk,
akan tumbuh menjadi individu baru. Contohnya Bawang merah (Allium cepa).
- Umbi
batang merupakan modifikasi batang yang mengalami pembengkakan didalam tanah. Pada
umbi batang ini terdapat mata tunas yang dapat berkembang menjadi individu
baru. Selain itu, umbi batang ini bisa untuk cadangan makanan. Contoh Umbi
Batang yaitu Kentang (Solanum tuberosum).
- Kuncup
Adventif Daun adalah kuncup yang terdapat pada tepi daun, disebut juga tunas liar
tepi daun. Kuncup ini dapat berkembang menjadi individu baru. Contoh
Kuncup adventif daun yaitu Cocor Bebek.
Vegetatif buatan : reproduksi
vegetatif dengan bantuan manusia. Vegetatif buatan ada 5 yaitu Cangkok,
Merunduk, Menyambung, Menempel (Okulasi) dan Stek.
- Cangkok
dilakukan dengan mengelupas kulit tangkai tanaman berkayu, kemudian
dibalut dengan tanah dan dibungkus dengan serabut kelapa atau plastik.
Apabila pada bagian tersebut tumbuh akar, maka tangkai dapat dipotong
kemudian ditanam di tanah.
Hasil dari tumbuhan cangkok adalah cepat berbuah tetapi
perakarannya kurang kuat. Contoh Cangkok yaitu Mangga (Mangifera indica),
Jeruk (Citrus sp.), Rambutan dan Kelengkeng (Dimocarpus
longan).
- Merunduk
dilakukan dengan membenamkan tangkai tanaman kedalam tanah,
sehingga bagian yang tertanam dalam tanah akan tumbuh akar. Marunduk dapat
dilakukan pada tumbuhan yang memiliki batang panjang dan lentur, contohnya
bunga Alamanda (Alamanda catartica).
- Okulasi dilakukan dengan
menempelkan mata tunas kulit tanaman pada batang tanaman yang sejenis.
Okulasi digunakan untuk mendapatkan tumbuhan jenis unggul. Contohnya pohon
jeruk yang masih muda menghasilkan buah banyak dan rasa manis.
- Stek dilakukan dengan memotong
bagian tumbuhan, kemudian ditanam untuk menghasilkan individu baru.
Contohnya singkong (Manihot utilissima) dan mawar (Rosa sp.)
dipotong batangnya kemudian ditanam di tanah (stek batang), sukun (Artocarpus
comunis) dipotong akarnya kemudian ditanam di tanah (stek akar).
3. Reproduksi
Generatif Angiospermae
Organ
reproduksi generatif pada Angiospermae berupa bunga dan biji. Reproduksi
Generatif Tumbuhan Angiospermae ada 4 yaitu Penyerbukan (Polinasi), Pembuahan
(Fertilisasi), Penyebaran Biji dan Perkecambahan.
4. Penyerbukan adalah proses menempelnya
serbuk sari pada kepala putik. Sel kelamin jantan pada tumbuhan berbunga adalah
serbuk sari, sel kelamin betinanya adalah putik.
Penyerbukan dapat terjadi apabila
adanya perantara, misalnya lebah yang hinggap pada bunga yang satu, dikakinya
menempel serbuk sari kemudian hinggap ke bunga lain yang sejenis kemudian
menempel pada kepala putik. Sehingga, lebah disebut sebagai perantara
penyerbukan.
Jenis perantara penyerbukan yang lain yaitu:
- Anemogami
: penyerbukan
oleh angin, terjadi pada tumbuhan yang memiliki bunga kecil, banyak,
ringan, tidak berbau dan tidak memiliki nektar. Contohnya padi (Oriza
sativa).
- Entomogami
: penyerbukan
oleh serangga, terjadi pada bunga yang memiliki warna menarik, berbau
harum dan memiliki nektar. Contohnya bunga matahari (Helianthus annus).
Contoh serangganya lebah madu (Apis mellifera), kupu – kupu (Eurema sp.)
- Ornitogami
: penyerbukan
oleh burung, terjadi pada bunga berwarna merah, besar, berbentuk terompet,
tidak berbau dan nektar banyak. Contohnya bunga dadap merah (Erythrina
variegata).
- Kiropterogami
: penyerbukan
oleh kelelawar, terjadi pada bunga berwarna menarik, berbau, memiliki
nektar dan mekar pada malam hari. Contohnya bunga kaktus (Opuntia sp.).
- Antropogami
: penyerbukan
oleh manusia, terjadi pada bunga yang berumah dua yaitu bunga yang hanya
memiliki serbuk sari saja atau memiliki putik saja. Sehingga,
penyerbukannya harus dibantu oleh manusia. Contohnya bunga vanili dan
anggrek (Phalaenopsis sp.)
5. Fertilisasi : pembuahan sel
kelamin betina oleh sel kelamin jantan. Serbuk sari memiliki inti vegetatif dan
inti generatif. Setelah penyerbukan, serbuk sari melekat pada kepala putik dan
membentuk buluh serbuk sari. Selanjutnya, buluh serbuk sari menuju bakal buah
dan membelah menjadi 2 inti sel generatif, selanjutnya membentuk 2 sperma.
Inti sel vegetatif dalam serbuk
sari berperan sebagai penuntun gerak tumbuh buluh serbuk sari ke bakal
biji. Selanjutnya, satu inti sperma membuahi satu inti ovum, dan satu sperma
lain membuahi inti kandung lembaga sekunder membentuk endosperm atau cadangan
makanan. Pada proses ini terjadi dua kali pembuahan dan disebut pembuahan
ganda.
Penyebaran biji pada Angiospermae terjadi pada
tumbuhan baru yang tumbuh agak jauh dari induknya. Penyebaran biji dapat
dilakukan melalui perantara yaitu : Anemokori, Hidrokori, Zookori dan
Antropokori.
- Anemokori
: penyebaran
biji oleh angin, terjadi pada tumbuhan berbiji kecil, ringan dan bersayap.
Biji ringan dan bersayap mudah terbawa angin sehingga, biji bergerak
mengikuti arah angin. Contohnya bunga dandelion (Taraxacum sp.).
- Hidrokori
: penyebaran
biji oleh air, terjadi pada tumbuhan yang hidupnya dekat perairan.
Contohnya kelapa (Cocos nucifera) dan bakau (Rhizopora apiculata).
Biji kelapa termasuk biji besar, terdiri dari tempurung, sabut dan kulit
kelapa. Biji kelapa bisa terapung di air karena sabut kelapa memiliki
banyak rongga udara.
- Zookori
: penyebaran
biji oleh hewan. Dibagi menjadi 4 yaitu : Entomokori, Kiropterokori,
Ornitokori dan Mammokori. Entomokori : penyebaran biji oleh serangga,
contohnya Wijen (Sesamum indicum) dan Bakau (Taraxacum sp.).
- Kiropterokori
: penyebaran
biji oleh kelelawar, contohnya jambu biji (Psidium guajava) dan
pepaya (Carica papaya). Ornitokori : penyebaran biji oleh burung,
contohnya beringin dan benalu. Mammokori : penyebaran biji oleh mammalia,
contohnya kelelawar membantu biji kopi (Coffea sp.).
- Antropokori
: penyebaran
biji oleh manusia, contohnya manusia menanam padi (Oryza sativa),
jagung (Zea mays), atau tumbuhan lain.
Dormansi adalah keadaan biji dalam
masa istirahat. Setelah selesai dormansi, biji tumbuhan menjadi tumbuhan baru
yang disebut perkecambahan. Lamanya dormansi biji dipengaruhi oleh banyak
faktor dan setiap tumbuhan memiliki masa dormansi yang berbeda.
- Gambarkan
bunga kembang sepatu lengkap dengan bagian dan fungsinya masing-masing!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar